KUALATUNGKAL- Pesta demokrasi tahun 2009, membuat sejumlah para pemuda di Kabupaten Tanjungjabung Barat tak ketinggalan untuk ikut bertarung dalam pemilu 2009 mendatang. Salah satunya adalah Suheri Abdullah yang merupakan kader terbaik Ansor Tanjungjabung Barat yang juga Wakil Ketua GP Ansor Tanjungjabung Barat ini.
Awalnya, Suheri Abdullah, pria kelahiran Kualatungkal 02 Januari 1982 ini tidak pernah berfikir masuk ke kancah politik, apalagi berangan-angan maju sebagai calon anggota legislatif. Hidup baginya bak air mengalir, tidak ambisius, namun tetap optimis. Tapi sering dengan waktu bergulir, suami dari Siti Fatimah, Spd ini mulai nyemplung ke pentas politik. Dia perlahan-lahan mengenal politik dan bergabung dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Meskipun sudah bergabung dalam Partai Kebangkitan Bangsa yang saat ini duduk sebagai wakil ketua DPC PKB Tanjungjabung Barat, sesuai prinsip hidupnya bak air mengalir namun harus optimis, dia pun menjalani aktifitasnya tetap kritis dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat.
Bahkan, Hery (sapaan akrabnya,red) yang sehari-hari menjadi Redaktur salah satu group Jawa Pos ini, rela melepaskan jabatan dan pekerjaannya. Hanya karena tergerak untuk maju sebagai wakil rakyat. Dorongan itu sebenarnya karena didominasi oleh keinginan berbuat lebih pada daerah ini. Sebab setelah menjalani hidup sebagai masyarakat biasa, dia merasa tidak puas.
"Saya maju, atas dorongan untuk bisa berbuat lebih pada masyarakat saja. Dan desakan para sahabat Ansor untuk memperjuangkan kedaan daerahnya saat ini," ujarnya mantan Ketua PAC GP Ansor Kecamatan Pengabuan ini.
Hery sadar betul kalau amanah sebagai wakil rakyat itu adalah berat. Tapi apa boleh buat, dorongan yang kuat untuk memberikan sesuatu yang lebih buat daerah ini, memaksa dia harus menata langkah politik untuk menggapai keinginannya itu. "Saya selama ini sebagai wartawan, tidak tega melihat ketimpangan sosial di daerah kelahiran saya. Maka dari itu saya akan merasa senang dan puas kalau bisa berbuat lebih pada daerah ini,”ujarnya
Keinginannya, ingin memperjuangkan daerahnya yang saat ini terisolir dan tertinggal dari daerah lain, yang merupakan modal utama dia rela melapaskan segalanya untuk maj sebagai caleg dari Partai Kebangkitan Bangsa ini.” Saya hanya bermodalkan keyakinan dan optimisme untuk berbuat baik. Karena saya yakin Allah akan mendengar keluhan hambanya,”ungkap Alumni PP Lirboyo Kediri ini.
Apalagi saat ini, lanjut Hery, kenyakinannya ini dipicu sistem pemilihan umum 2009 dan sistem internal DPC Partai Kebangkitan Bangsa Tanjung Jabung Barat menggunggunakan suara terbanyak atau sistem proporsional murni. “ Itulah kenyakinan saya. Apalagi saat dukungan resmi dari rekan-rekan HIMAP (Himpunan Alumni Pondok Pesantren) yang menjadi modal suara saya, dan membuat saya optimis,”ujarnya. (kri)
Posting Komentar