Pasalnya, keberadaan warung remang-remang dan cafe seperti yang terjadi di Kecamatan Betara dan Tebing Tinggi tersebut sudah sangat meresahkan warga.
Hal ini diungkapkan Ketua Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Tanjungjabung Barat Suheri Abdullah,SHI kepada Ansor Tanjabbar Online kemarin.
Ia mengharapkan Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Tanjab Barat untuk melakukan penertiban dan menutup lokasi yang disinyalir ajang maksiat. Apalagi dalam waktu dekat ini, umat Islam akan melaksanakan bulan suci Ramadhan.
“ Kami pinta POl PP segera melakukan penertiban sejumlah lokasi yang berbau maksiat, sejumlah kafe dan warung remang-remang yang ada di kecamatan-kecamatan seperti Betara dan Tebing Tinggi”ungkap Hery yang juga Wakil Ketua DPC PKB Tanjab Barat ini.
Menurutnya, menjelang ramdahan tahun ini, wilayah Tanjungjabung Barat tidak ada lagi lokalisasi perjudian atau lokasi maksiat. Diharapkan Pol PP dan muspika segera mengambil langkah terbaik.
“Keberadaan cafe remang-remang di Kelurahan Tebing Tinggi dan Pematang Lumut, kita minta pihak pengelola atau pengusaha segera menutup bisnisnya sebelum memasuki ramadhan,” himbaunya.
Dikatakan, penutupan ini bukan membatasi pihak pengusaha hiburan malam mencari uang. Namun yang diminta saling menghargai orang yang sedang beribadah. Sehingga tidak ada yang dirugikan.
Ditempat terpisah, tokoh NU Kecamatan Tebing Tinggi, Syami'in Abduh mengatakan setuju jika menutup usaha hiburan cafe saat bulan suci ramadhan. Tetapi, bagi peredaran judi jangan dibiarkan.
“Keberadaan kafe kita hanya meminta menutup selama masih menjalankan ibadah puasa. Tetapi jika judi, kita harapkan aparat hukum menindak dan memberantasnya. Karena keberadaanya benar-benar mersahkan," tandasnya.(tim)
Posting Komentar