Selain para warga Tanjab Barat juga, istri Gubernur Jambi Hj Ratu Munawaroh Zulkifli Nurdin juga tampak menghadiri acara tersebut, begitu halnya sperti pejabat daerah tak ketinggalan seperti Bupati Tanjabbar DR Ir H Safrial MS, wakil Bupati HM Yamin, Bupati Tanjungjabung Timur, Abdullah Hich serta unsur muspida hadir dalam acara itu.
Disamping para pejabat para tokoh Ulama Tanjab Barat juga tampak hadir seperti halnya Ketua Syuriah NU Tanjab Barat KH Fuad Damhudzi, Ketua MUI Tanjab Barat KH Halim Kasim SH, ketua Tandfidziah NU Tanjab Barat Drs H Mahyuddin Arif dan para pimpinan ponpes se Tanjab Barat.Haul Syeh Abdul Qodir menghadirkan dua orang penceramah yaitu, KH Ahmad Hanif Bin KH Muslih Mranggen dan Habib Fuad Husen.
Haul Syeh Abdul Qodir Zailani sendiri, dilaksanakan setiap tahunnya di pondok pesantren ini. Bahkan telah dijadikan sebagai wisata religius untuk Propinsi Jambi. Apalagi setiap haul selalu dihadiri ribuan umat dari berabagai daerah dan manca negara
Bupati DR Ir Safrial MS dalam sambutannya mengatakan, Syeh Abdul Qodir Jailani merupakan salah seorang ulama kharismatik yang tak lain adalah manusia biasa. "Meskipun beliau adalah seorang yang suci serta memiliki karomah, namun beliau sama seperti kita yaitu manusia biasa,” ujar Bupati di hadapan ribuan umat.
Dikatakannya, acara haul Syekh Abdul Qodir Zailani ini merupakan acara tahunan yang digelar oleh masyarakat Tanjung Jabung Barat. Selain itu, lanjutnya kehadiran umat islam di pesantren itu bukan untuk memujanya. Terlebih untuk menjunjung ataupun menyembah ulama kharismatik itu. Namun, sambung bupati, kehadiran kita disini, adalah untuk mendoakannya, agar Allah memberikan imbalan yang setimpal terhadap beliau.
Bupati juga mengajak umat Islam khususnya di Tanjab Barat agar dapat membentengi diri dari budaya barat yang sudah masuk ke Negara Islam seperti Indonesia ini. Tentunya masuknya kebudayaan barat ini karena canggihnya sistem informasi yang ada saat ini, baik melalui media cetak maupun elektronik, kebudayaan barat sudah masuk ke dinding kamar umat islam.” Tentunya acara ini, dapat sebegai media untuk tetap membentengi diri kita dari kebudayaan barat yang tidak sesuai dengan norma-norma agama. Akibatnya, apabila hal ini terjadi maka azab Tuhan tidak akan pilah-pilah lagi,”ungkapnya. (dul)
Disamping para pejabat para tokoh Ulama Tanjab Barat juga tampak hadir seperti halnya Ketua Syuriah NU Tanjab Barat KH Fuad Damhudzi, Ketua MUI Tanjab Barat KH Halim Kasim SH, ketua Tandfidziah NU Tanjab Barat Drs H Mahyuddin Arif dan para pimpinan ponpes se Tanjab Barat.Haul Syeh Abdul Qodir menghadirkan dua orang penceramah yaitu, KH Ahmad Hanif Bin KH Muslih Mranggen dan Habib Fuad Husen.
Haul Syeh Abdul Qodir Zailani sendiri, dilaksanakan setiap tahunnya di pondok pesantren ini. Bahkan telah dijadikan sebagai wisata religius untuk Propinsi Jambi. Apalagi setiap haul selalu dihadiri ribuan umat dari berabagai daerah dan manca negara
Bupati DR Ir Safrial MS dalam sambutannya mengatakan, Syeh Abdul Qodir Jailani merupakan salah seorang ulama kharismatik yang tak lain adalah manusia biasa. "Meskipun beliau adalah seorang yang suci serta memiliki karomah, namun beliau sama seperti kita yaitu manusia biasa,” ujar Bupati di hadapan ribuan umat.
Dikatakannya, acara haul Syekh Abdul Qodir Zailani ini merupakan acara tahunan yang digelar oleh masyarakat Tanjung Jabung Barat. Selain itu, lanjutnya kehadiran umat islam di pesantren itu bukan untuk memujanya. Terlebih untuk menjunjung ataupun menyembah ulama kharismatik itu. Namun, sambung bupati, kehadiran kita disini, adalah untuk mendoakannya, agar Allah memberikan imbalan yang setimpal terhadap beliau.
Bupati juga mengajak umat Islam khususnya di Tanjab Barat agar dapat membentengi diri dari budaya barat yang sudah masuk ke Negara Islam seperti Indonesia ini. Tentunya masuknya kebudayaan barat ini karena canggihnya sistem informasi yang ada saat ini, baik melalui media cetak maupun elektronik, kebudayaan barat sudah masuk ke dinding kamar umat islam.” Tentunya acara ini, dapat sebegai media untuk tetap membentengi diri kita dari kebudayaan barat yang tidak sesuai dengan norma-norma agama. Akibatnya, apabila hal ini terjadi maka azab Tuhan tidak akan pilah-pilah lagi,”ungkapnya. (dul)
Posting Komentar